Selama ini gak pernah kepikiran untuk terlalu memilih keyboard. Mengingat keyboard yang aku gunakan biasa saja.
- Office style, sudah coba beberapa jenis keyboard tipe full wired
- Ingin yang lebih minimalis wireless, ambil punya Logitech K380
- karena rusak ambil kakaknya K480 sekaligus ingin pengalaman baru
LOGITECH K380 VS K480
K380
Pros
- minimalis & tipis
- koneksi bluetooth
- bisa terhubung 3 device
Cons
- kecycap bulat, perlu sedikit adaptasi
K480
Pros
- minimalis
- koneksi bluetooth
- bisa terhubung 3 device
- memiliki sandaran tablet / ipad
Cons
- lebih berat dan tebal
Berat dan tebalnya mungkin untuk mengimbangi sandaran tablet, namun secara pribadi aku sedikit kurang cocok dengan typing experience K480.
Ganti Keyboard & Komunitas IMKG
Entah apa yang merasukiku...
Tiba-tiba ada ganti keyboard walaupun umur K480 masih beberapa bulan.
dan kalaupun ganti ingin sesuatu yang baru, yang belum pernah aku coba.
sebelum membeli barang-barang baru, biasanya aku selalu menunggu yang lama rusak dulu atau ada kemungkinan untuk dijual. #minimalism
Lupa bagaimana latar belakangnya, aku tergabung dalam sebuah grup di Facebook yaitu IMKG (Indonesian Mechanical Keyboard Group)
Baru kali ini tahu, 'hanya sebuah keyboard' bisa ada komunitasnya.
Grup ini juga sangat aktif sekali, setiap postingan rata-rata bisa mendapatkan engangement antara 50 hingga ratusan, baik berupa like ataupun komentar.
Kelihatannya admin grup juga cukup aktif menggelar kontes posting dengan berbagai hadiah setiap bulan. Ada semacam program posting harian, dimana postingan terbaik akan mendapatkan hadiah.
Ya sudah pasti isinya setiap hari adalah foto keyboard dan aksesorisnya... 😆
Perkenalan dengan Mechanical Keyboard
Kalau bicara tentang 'Mechanical' pengetahuanku yang minim ini langsung identik dengan Gaming Keyboard yang memiliki backlit warna warni dan harganya gak masuk akal.
Di dalam grup ini aku belajar ternyata mechanical ini adalah 'teknologi' keyboard jadul, dengan keycaps tinggi dan suara yang lebih berisik daripada keyboard membran yang banyak beredar di pasaran saat ini.
Switch
Bahkan tingkat kebrisikan ini bisa diatur dengan mengganti 'switch' nya
Aku mulai mengenal merk switch seperti Carry MX, Gateron, Ottemu, kailh dsb
dimana masing-masing brand ini juga memiliki variasi warna yang mana menentukan tingkat 'keberisikan'
Mulai Riset Mechanical Keyboard
( selanjutnya akan kita sebut dengan Mecha Key)
Seperti pada umumnya netizen cerdas jaman now, mulai riset melalui Google dan Youtube untuk memilih mecha pertamaku.
Mungkin di level ini kenginan ganti ke mecha masih sekitar 50%
mengingat harga key jenis ini yang tidak murah untuk sebuah 'keyboard'
Saat ini aku pribadi sudah jarang sekali main game di PC / Latpop dan hanya menggunakannya untuk kerpeluan pekerjaan dan entertainment.
Memang rata-rata keyboard mecha yang beredar dipasaran lebih banyak dikhususkan untuk pasar gaming. Oleh karena itu backlit warna-warni, led di samping key dan font yang tidak ada minimalisnya sama sekali biasanya menghiasi key jenis ini.
Merk mecha key yang masuk Indonesia pun ternyata tidak terlalu banyak dan beberapa cukup langka, kecuali memang dibawa brand besar seperti Logitech, Corsair, Razer, dkk dimana karena ada nama 'brand' nya membuat key mahal menjadi lebih mahal lagi 😅
Akhirnya beberapa brand lokal (made in China) seperti VortexSeries, PressPlay, Kodoo, dkk yang memberikan opsi mecha key dengan budget masuk akal namun dengan fitur yang tidak kalah dengan brand-brand besar lainnya.
Pilihan Jatuh Pada ...
Bisa dibilang aku tidak terlalu beruntung dalam perjalanan memilih mecha key ini.
2 Kriteria yang aku inginkan;
- wireless, karena sudah terbiasa tanpa kabel
- Office Look, tampilan lebih Office look daripada gaming
Namun rata-rata key budget dibawah 500rb itu tidak ada yang wireless. harus mengeluarkan budget paling tidak 700rb ke atas
Dilema mulai terjadi, karena baru ingin mencoba ingin mecha key yang murah-murah dulu. Takut gak cocok..
Coba yang murah dulu under 200k
Ingin coba warna white karena menrutku lebih bagus jika dipasangkan dengan RGB
- Pilihan pertama jatuh pada vortexseries VX7 White - stok kosong
- berikutnya jatuh pada vortexseries VX5 yang sebenarnya aku kurang asik karena jenis 60%, dimana aku sangat membutuhkan tombol arrow, namun ternyata yang ready hanya black
Mulai menggila dengan yang harga diatas 500k
- Pressplay ATLAS61 60% stok kosong
- Royal Kludge RK71, 65% bluetooth hampir sempurna, namun ternyata switch yang dipakai adalah produk brand mereka sendiri
- Vortexseries x64 yang demo sudah mulai bermunculan di IG mereka tapi tidak kunjung rilis
dan lebih gila lagi key mahal + ongkir dari luar negeri diatas 1.000k
- Keychron K2 yang jual di Indonesia cukup jarang
- adapun stok habis atau harus PO
- kontak GGS - salah satu seller yang terkenal menjual piranti game tidak bisa memberikan kepastikan kapan Keychron K2 ready stok lagi
- coba order langsung dari web Officialnya di luar negeri stok brown juga kosong
disini keinginan ganti mecha key sudah 100%
Kabar tak Terduga
Ya sudah mulai menata hati untuk sabar saja menanti GGS ready stok yang entah kapan. Rasanya juga males menunggu barang pengiriman dari luar negeri yang butuh waktu 2-3 Minggu, belum lagi harus bayar pajak masuk yang semakin mahal tahun ini.
Di suatu pagi scroll Facebook dan melihat salah satu postingan member group seperti ini
Kuprit tenan, blas gak dikasih update sama tim GGS - tiba-tiba main posting aja di sosmed.
Gak sampai disitu mereka posting juga gak memberikan deskripsi yang lengkap.
FYI Keychron K2 memiliki beberapa versi baik dari segi
- switch (Red, Blue, Brown),
- case (alumunium, plastic)
- Backlit (RGB / white)
- keycaps (PBT / ABS)
aku pribadi ingin yang versi paling murah saja yaitu Brown, Plastic, White & abs (di website resmi harga $69 atau sekitar Rp 1.014.300)
Namun keterangan di halaman Tokopedia GGS hanya "alumunium dengan 3 pilihan switch" dengan harga Rp 1.299.000
Tanpa babibu, aku melakukan checkout walaupun belum tahu detailnya + pengirman next day dimana aku sendiri jarang pakai kalau g urgent banget.
Setelah sekian jam akhirnya admin menjawab via chat kalau ini adalah yang versi RGB.
So specnya berarti Brown Switch, Alumunium, RGB & abs.
THE ARRIVAL
Iri juga melihat postingan beberapa teman di Grup yang sudah memajang foto keyboard baru di grup dihari pertama karena menggunakan pengirman Instan daerah Jabodetabek.
But, sesuai jaminan paket Nextday by SiCepat , keyboard ini datang keesokan harinya walaupun baru diantar sekitar jam 8 malam. Pas lah, ini sudah masuk jam santai - sekalian coba-coba mecha key baru
So, sedikit review dan kesimpulan Keychron K2
Pros
- warna kombinasi favorit hitam, abu-abu tua, abu-abu muda
- lebih ke Office look daripada gaming
- switch aman menggunakan Gateron brown
- bluetooth dan bisa terhubung dengan 3 devices
- ukuran 65%, tidak mengorbankan arrow key dan fungsi F1-F12
Cons
- Its creazy hight! tinggi banget (solusi - harus sedikit mengeluarkan budget lagi untuk membeli wrist rest)
- tombol spasi dan beberapa tombol lain mengeluarkan bunyi 'nyit2' saat digunakan mengetik normal (solusi - harus diberi lube / pelumas)
Nilai Overall 8.9
Note :
- kalau memang dominan mengetik lama, sangat disarankan menggunakan wrist rest, kalau engga udah pasti auto pegel.
- harga wirst rata-rata cukup mahal, bahkan bahan kayu menjadi opsi yang cukup populer dan lebih arstisik. Aku sendiri cukup nyaman dengan Cooler Master WR530 Ukuran S yagn berbahan karet empuk
- banyak yang bilang Mecha Key bisa membantu Typing speed, tapi pertama kali aku coba yang ada malah banyak typo. Butuh waktu paling tidak 3 harian sampai akhirnya terbiasa
- sering salah pencet tombol ganti warna RGB saat ingin pencel delete
- Keycrhon K2 lagi mempersiapkan versi berikutnya yang lebih tipis dan bluetooth 5.0
- sampai saat ini aku tidak ada masalah sama sekali dengan bluettoh versi 3.0